6 Apr 2011

Anak Bangsa ku





Sumber : ihwan-kholis.blogspot.com ,  
storyofmynote.blogspot.com
syaifulloh.student.umm.ac.id
ilhamnewgarden.blogspot.com
sijorimandiri.net

SEGENGGAM ASA

Detik demi detik berlalu 
Menitipkan seribu cerita 
Pada lembaran-lembaran waktu
Dan menggoreskan untaian kisahnya 
Tak jarang menyisakan air mata 
Juga canda tawa 
Dan pada setiap hembusan nafas 
Yang keluar satu-satu dari rongga dada
Yang tak berhenti bicara
Pada rembulan yang terlelap tenang
Di atas sana
Bertabur awan yang menyelimuti malam
Redup cahayanya tak lagi membelah samudera
Namun burung elang dan hiupun menjadi terharu
Bersama angin , sang camar mengepakkan sayap
Terbang beriring mekarnya bunga -bunga 
Dalam jiwa , ada rasa , ada cinta , 
Ada harapan dan juga asa 
Yang selalu tergenggam di antara jari -jari matahari


TANAH AIRKU INDAH

Tanah ini , tanah tempat ku berpijak , tempat diriku memulai membuka mata dan menjalani hari -hari sekian tahun lamanya . Tak terasa waktu mengantarkan diriku hingga sedewasa  ini .Menghirup udara yang dingin di pagi di atas tanah ini.Tanah yang pernah diperjuangkan oleh Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu  kami dengan pengorbanan darah dan air mata .Kini tanah ini telah mendewasa seiring dengan pejalanan matahari .Tetapi ternyata tanah ini , meski telah berpuluh-puluh tahun lamanya merdeka , tak sedikit rakyat nya yang hidup di bawah garis kemisikinan dan kebodohan , Kerusuhan ,perepecahan , pembantaian , penggusuran terjadi tak terkendali .Tanah ini, tanah tempat kami berpijak kapankah akan menjadi tanah yang benar2 benar merdeka dari penjajah , terutama penjajah yang berasal dari negeri sendiri ?

 

SUMBER  GAMBAR :
robetfransiska.blogspot.com 
sulistiantost.wordpress.com

4 Apr 2011

TAUTAN SENJA

Senja yang ramah , senantiasa menghadirkan nuansa jingga di tepi barat nan teduh.Jingga yang merah senantiasa menyisakan keharuan yang terajut dalam Tautan Jiwa.Beriring angin yang menyelinapkan taman-taman mawar dalam jiwa .Di senja yang teduh ,seteduh tatapan mata seorang bunda pada anak terkasihnya.Di bawah senja merah , merajut tautan jiwa mengalahkan resah.Resah yang menghadirkan keharuan tanpa kata untuk Sang Pencipta , Allah swt.