24 Jun 2011
belajar bersabar
7 Jun 2011
Catatan sederhana di saku baju
Saat itu , ketika matahari yang benderang berada di atas kepala , menjadi teman bagiku memendam perasaan bingung kemana aku harus melangkah .
Terkadang , hidup mengantarkan manusia pada jalan yang sulit , dan itu aku alami sendiri.Tetapi , sekarang ini aku mengerti bahwa , segala peristiwa yang menimpa manusia termasuk diriku, mengandung hikmah di dalamnya . Yang ternyata justru memberikan arti yang jauh lebih berharga dari kesulitan yang di hadapi .
Aku tak bermaksud menceritakan perjalanan hidupku agar orang tahu bagaimana aku menjalaninya , tetapi aku hanya ingin menjadikannya sebagai iktibar akan keagungan dan cinta Allah pada hamba-hamba-Nya .Meski hamba-Nya itu adalah hamba yang durhaka.
Masa lalu , pernah menyisakan banyak masalah dalam hidupku , yang menghempaskan ku pada jalan -jalan yang terjal dan salah .Sebagaimana sebuah peristiwa sederhana yang selalu aku ingat , agar aku tak melupakan yang maha kuasa atas segala pertolongan-Nya , tatkala dalam keadaan bingung dan tak memegang uang sama sekali , aku tak tahu harus ke mana pada saat itu .Aku benar-benar merasa sendiri .Malu untuk pulang , dan tidak punya sanak saudara di tempat orang .
Tetapi , tiba -tiba ada seseorang yang menawarkan sebuah ajakan yang membuatku mengernyitkan dahi pada saat itu , yaitu mengajakku mondok di Lirboyo .
Dan akupun menjawab , " terus nyang pondok aku arep nyapo ?"
Dia sedikit tertawa , mungkin jawabanku terasa aneh olehnya , " nyang pondok kok arep nyapo , yo ngaji , nyang kono awakmu iso melu ndalem , mondoke gak mbayar , tinimbang sampean bingung piye lek melu aku wae .....?"
Saat itu , saat -saat yang sulit bagiku , saat-saat yang memaksaku menerima tawarannya , meski sebenarnya dalam hatiku tidak ada minat sama sekali untuk tinggal di sana , bahkan dalam hati aku sempat berfikir " aku akan segera keluar dari tempat itu jika aku sudah mendapatkan pekerjaan ."
Saat itulah adalah saat -saat awal aku memasuki pintu gerbang sebuah pesantren besar yang di kenal banyak orang penuh dengan perjuangan pendirinya hingga menjadi sejarah .Tanpa membawa bekal , tanpa membawa uang , tanpa membawa perlengkapan , dan tanpa tujuan yang jelas untuk apa aku datang ke sana . Yang aku bawa hanyalah keinginan untuk mendapatkan tempat berteduh dalam kebingungan yang menghimpit hidupku .Dengan kata lain aku hanya berniat menjadikan tempat itu sebagai tempat pelarian dari masalah yang aku hadapi , bukan untuk menuntut ilmu sebagaimana yang seharusnya diniatkan oleh seorang calon santri .
Tetapi , ternyata apa yang aku rasakan sangat lain : Di sana , tanah tanah yang aku lewati seperti hidup , jalan jalan yang aku lewati seperti memiliki jiwa yang menyambutku dengan lembut .Aku merasakan rasa sejuk yang menusuk rongga dada ku yang terlampau kering . Hatiku terasa dingin bukan karena semilir angin dan beban di kepalaku seperti terangkat .Hingga aku lupa , beberapa saat tadi aku sempat bingung dan sangat gelisah dengan kehidupanku .
Beberapa saat yang telah berlalu ternyata sudah mengubah semuanya : Aku seperti menemukan duniaku sendiri di tempat itu .
Berjalan menyusuri jalan -jalan yang berangin , aku seperti seorang perantau yang tidak tahu jalan kembali pulang , namun tiba-tiba kenyataan mengantarkan diriku di kampung halaman yang lama aku rindukan .Hingga aku lupa akan niatku yang sempat tergumam dalam hatiku : bahwa aku akan segera pergi dari tempat itu jika aku sudah mendapatkan pekerjaan .
Dan kenyataannya , aku sempat berfikir untuk tinggal di sana dan tak berkeinginan untuk keluar , bahkan saat liburan tiba , ketika para santri pulang ke kampung halaman , aku tetap berdiam di sana .
Akhirnya akupun menyadari bahwa sebenarnya hatiku krasan tinggal di tempat yang kata sebagian orang tidaklah menjamin masa depan .Lalu pertanyaannya adalah mengapa aku bisa seperti itu ? Padahal kesenangan di luar banyak . Di luar penuh dengan kebebasan .Kebanyakan orang berlari mengejar kesuksesan dunia , hidup yang mapan , dan uang yang banyak .Berada di pondok tidak akan mendapatkan apa -apa , karena tak ada yang patut di kejar di sana .
Kecuali satu hal : " Mengenal Hakikat Hidup di Dunia yang Sesungguhnya " .
Karena itulah , mengapa aku benar-benar sangat bersyukur kepada tuhan yang menciptakan ku akan segala peristiwa -peristiwa yang pernah aku lalui dalam catatan hidupku .
Karena aku menyadari : Ternyata ada harapan yang jauh lebih berharga dan berarti di balik semuanya dari sekedar kekayaan materi dan limpahan uang , yaitu : ketenangan jiwa .
Dari sinilah , aku belajar tentang arti hidup dan kehidupan , mengapa aku dilahirkan dan untuk apa aku dihidupkan ?Lalu akan kemanakah diriku setelah aku meninggalkan dunia ini .Dan bagaimanakah nasibku di sana nanti ?
"DAN KUMENGERTI : HIDUP INI BEGITU MUDAH BAGI ORANG -ORANG YANG BEGITU SEDERHANA DALAM MEMAKNAI HIDUP"
8 Mei 2011
Para Pengamen Cilik: Sebuah Realita
3 Mei 2011
Jalan Berdebu
Meninggalkan satu lembar kisah
Yang tak terpadamkan api
Terkadang hanyut dalam keheningan
Di kehidupan terpancar oleh pandangan mata
Hidup selalu meninggalkan kenangan
Tentang cinta dan persahabatan
Tentang waktu ketika pernah bertemu
Atau waktu tatkala mesti berpisah
Mengingatkanku akan lembar kisah
Tentang sesuatu
Yang kutak tahu
Apakah bisa untuk selamanya
Tentang sesuatu
Yang hanya kembali untuk dikenang
DAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN MELALUI JUSTBEENPAID
Dunia
Beriring cerita yang tak terhitung
Terpatri pada lembaran waktu
Usang tersimpan rapi dalam saku baju
Dalam diam seringkali teringat
Akan perjalanan yang menggoreskan senirai kisah
Tentang darah dan air mata yang harus dikorbankan
Tatkala mengharungi dunia
Dunia ......... ,
Yang di dalamnya tersimpan segala kesenangan
Tak juga sepi dari misteri
Tentang rahasia yang di kandungnya
Dunia..........., bagaikan daun yang senantiasa menghijau
Menyilaukan yang melihat
Menenggelamkan yang terjerat
Meski duniapun akan luruh seperti daun
Dan anehnya
Hingga saat ini
Beribu -ribu tahun dunia ada
Tak juga terbebas dari tetesan darah
anak manusia yang rapuh
Dunia .....
Ada apa sebenarnya denganmu
Mengapa begitu mudahnya engkau
tenggelamkan manusia yang menghunimu
2 Mei 2011
Sebuah Renungan
Sebuah Renungan
Jilatan api bermula dari setitik bara
Berapa banyak pandangan yang membelah hati
Laksana anak panah yang melesat dari tali
Selama manusia memiliki mata untuk memandang
Memang selama itu pula manusia akan diliputi godaan
Tak lepas dari bahaya yang menghadang
Dunia memang penuh tipuan
Seringkali menghadirkan senang di permulaan
Dan menyisakan penderitaan saat kembali
23 Apr 2011
6 Apr 2011
SEGENGGAM ASA
TANAH AIRKU INDAH
4 Apr 2011
TAUTAN SENJA
20 Mar 2011
Berjalan Di Malam Pekat
Ada keharuan yang terlantun dalam semilir angin ,tatkala kususuri jalanan di bawah sinar rembulan malam itu.Angin yang lembut berhembus mengingatkanku pada masa silam yang enggan menghilang .Dan sekarang selalu menjadi kenangan , menggetarkan hatiku setiap aku menarik nafas.
Jalan itu , jalan yang dalam malam yang larut aku lalui.Meski sepi tapi aku tak sendiri.Rembulan menggantung di atas pucuk bambu yang menari resah tertimpa angin.
Dan setelah jejak-jejak langkahku hilang tersapu angin , aku terkadang berhenti melangkah.Sejenak memandang ke atas , tepat pada rembulan yang terlelap di balik awan .Diam dalam kesendirian.Seringkali membawaku terbang jauh.Menyelinapkan kesadaran akan hari yang panjang , yang pasti akan terjadi dan aku lalui : aqerat .
BERSAMA ISLAM , MERAJUT KEDAMAIAN
DAN SURYAPUN TENGGELAM
Tautan Jiwa di Remang Petang
Waktu yang berlalu begitu cepat , mengantarkan aku hingga sedewasa ini.Meski hari demi hari kulalui seperti kemarin , seperti saat -saat aku belum bisa merasakan hangat mentari saat ini.Entah apa yang harus aku katakan tentang hidupku , tentang hari-hariku yang sungguh kelabu.Tak jarang ku mencoba menatap hari dengan berani , meski sebenarnya ada banyak hal yang membuat hatiku gelisah .Menghadapi hari-hari yang belum pasti.Terbelenggu dengan perasaan akan ke mana aku setelah ini.Aku sebenarnya takut . Takut akan banyak hal .Takut akan menjadi seperti apakah aku nanti .Meski semuanya ku biarkan mengalir begitu saja seperti hari-hari yang kemarin , aku tak bisa menipu diriku sendiri .Sungguh , seperti saat ini , ketika aku menuliskan catatan usang pada lembaran ini, aku hanya mencoba untuk berani menyambut matahari .Yang setiap saat setia membawaku tanpa pernah berhenti untuk sampai pada saat -saat aku nanti harus kembali .Mengantarkan aku pada saat -saat aku harus mempertanggungjawabkan hari-hari yang aku lalui.Di sini , di tempat yang aku terbelenggu dengan berbagai macam tipuan .Yang tak jarang menghempaskan aku pada jurang keputus asaan .Menghadapi diriku sendiri yang selalu terjatuh dan terjatuh .Yang seringkali terdampar dalam hari -hari kelabu karena kelemahanku menghadapi diriku sendiri.Sungguh , sepertinya tak ada yang patut untuk aku katakan lagi selain : aku mengharapkan doa dari semua yang sudi membaca untuk mendoakan aku agar aku bisa melangkah tanpa bimbang , menatap jauh ke depan , menyambut saat di mana akupun akan bertemu dengan cinta yang sejati . Di hari yang tak ada batas waktunya nanti.