7 Jun 2011

Catatan sederhana di saku baju

Tulisan ini hanyalah sebuah catatan sederhana yang sempat tersimpan dalam lembaran biografi perjalanan hidupku , ketika kenyataan mengantarkan aku pada suatu tempat yang sebelumnya belum pernah aku kenal .
Saat itu , ketika matahari yang benderang  berada di atas kepala , menjadi teman bagiku memendam perasaan bingung kemana aku harus melangkah .
Terkadang , hidup mengantarkan manusia pada jalan yang sulit , dan itu aku alami sendiri.Tetapi , sekarang ini aku mengerti bahwa , segala peristiwa yang menimpa manusia termasuk diriku, mengandung  hikmah di dalamnya . Yang ternyata justru memberikan arti yang jauh lebih berharga dari kesulitan yang di hadapi .
Aku tak bermaksud menceritakan perjalanan hidupku agar orang tahu bagaimana aku menjalaninya , tetapi aku hanya ingin menjadikannya sebagai iktibar akan keagungan dan cinta Allah pada hamba-hamba-Nya .Meski hamba-Nya itu adalah hamba yang durhaka.
Masa lalu , pernah menyisakan banyak masalah dalam hidupku , yang menghempaskan ku pada jalan -jalan yang terjal dan salah .Sebagaimana sebuah peristiwa sederhana yang selalu aku ingat , agar aku tak melupakan yang maha kuasa atas segala pertolongan-Nya , tatkala dalam keadaan bingung dan tak memegang uang sama sekali , aku tak tahu harus ke mana pada saat itu .Aku benar-benar merasa sendiri .Malu untuk pulang , dan tidak punya sanak saudara di tempat orang .
Tetapi , tiba -tiba ada seseorang yang menawarkan sebuah ajakan yang membuatku mengernyitkan dahi pada saat itu , yaitu mengajakku mondok di Lirboyo .
Dan akupun menjawab , " terus nyang pondok aku arep nyapo ?"
Dia sedikit tertawa , mungkin jawabanku terasa aneh olehnya  , " nyang pondok kok arep nyapo , yo ngaji , nyang kono awakmu iso melu ndalem , mondoke gak mbayar , tinimbang sampean bingung piye lek melu aku wae .....?"
Saat itu , saat -saat yang sulit bagiku , saat-saat yang memaksaku menerima tawarannya , meski sebenarnya dalam hatiku tidak ada minat sama sekali untuk tinggal di sana , bahkan dalam hati aku sempat berfikir " aku akan segera keluar dari tempat itu jika aku sudah mendapatkan pekerjaan ."
Saat itulah adalah saat -saat awal aku memasuki pintu gerbang sebuah pesantren besar yang di kenal banyak orang penuh dengan perjuangan pendirinya hingga menjadi sejarah .Tanpa membawa bekal , tanpa membawa uang , tanpa membawa perlengkapan , dan tanpa tujuan yang jelas untuk apa aku datang ke sana . Yang aku bawa hanyalah keinginan untuk mendapatkan tempat berteduh dalam kebingungan yang menghimpit hidupku .Dengan kata lain aku hanya berniat menjadikan tempat itu sebagai tempat pelarian dari masalah yang aku hadapi , bukan untuk menuntut ilmu sebagaimana yang seharusnya diniatkan oleh seorang calon santri  .
Tetapi , ternyata apa yang aku rasakan sangat lain : Di sana , tanah tanah  yang aku lewati seperti hidup , jalan jalan yang aku lewati seperti memiliki jiwa yang menyambutku dengan lembut .Aku merasakan rasa sejuk yang menusuk rongga dada ku yang terlampau kering . Hatiku terasa dingin bukan karena semilir angin dan beban di kepalaku seperti terangkat  .Hingga aku lupa , beberapa saat tadi aku sempat bingung dan sangat gelisah dengan kehidupanku .
Beberapa saat yang telah berlalu ternyata sudah mengubah semuanya : Aku seperti menemukan duniaku sendiri di tempat itu .
Berjalan menyusuri jalan -jalan yang berangin , aku seperti seorang perantau yang tidak tahu jalan kembali pulang , namun tiba-tiba kenyataan mengantarkan diriku di kampung halaman yang lama aku rindukan .Hingga aku lupa akan niatku yang sempat tergumam dalam hatiku : bahwa aku akan segera pergi dari tempat itu  jika aku sudah mendapatkan pekerjaan .
Dan kenyataannya , aku sempat berfikir untuk tinggal di sana dan tak berkeinginan untuk keluar , bahkan saat liburan tiba , ketika para santri pulang ke kampung halaman , aku tetap berdiam di sana .
Akhirnya akupun menyadari bahwa sebenarnya hatiku krasan tinggal di tempat yang kata sebagian orang tidaklah menjamin masa depan .Lalu pertanyaannya adalah mengapa aku bisa seperti itu ? Padahal kesenangan di luar banyak . Di luar penuh dengan kebebasan .Kebanyakan orang berlari mengejar kesuksesan dunia , hidup yang mapan , dan uang yang banyak .Berada di pondok tidak akan mendapatkan apa -apa , karena tak ada yang patut di kejar di sana .
Kecuali satu hal : " Mengenal Hakikat Hidup di Dunia yang Sesungguhnya " .
Karena itulah , mengapa aku benar-benar sangat bersyukur kepada tuhan yang menciptakan ku akan segala peristiwa -peristiwa yang pernah aku lalui dalam catatan hidupku .
Karena aku menyadari : Ternyata ada harapan yang jauh lebih berharga dan berarti di balik semuanya dari sekedar kekayaan materi dan limpahan uang , yaitu : ketenangan jiwa .
Dari sinilah , aku belajar tentang arti hidup dan kehidupan , mengapa aku dilahirkan dan untuk apa aku dihidupkan ?Lalu akan kemanakah diriku setelah aku meninggalkan dunia ini .Dan bagaimanakah nasibku di sana nanti ?
"DAN KUMENGERTI : HIDUP INI BEGITU MUDAH BAGI ORANG -ORANG YANG BEGITU SEDERHANA DALAM MEMAKNAI HIDUP"