8 Mei 2011

Para Pengamen Cilik: Sebuah Realita

Beberapa hari yang lalu , dalam perjalanan ke kota Jombang seorang anak dengan wajah bersih dan tampan mengejutkanku .Tatkala ku tahu dia ikut mengamen bersama teman sebayanya di dalam bus  , aku kira umurnya sekitar 10 tahun .Dia hanyalah satu sosok kecil yang menghabiskan separuh waktunya untuk menjalani hari-hari di jalanan : terkadang mengamen , tapi juga tak jarang mengemis di antara mobil-mobil yang lewat di jalan dekat alun-alun kota Kediri .
Terus terang saya sangat miris jika mengingat hal-hal seperti itu .Bagaimana seorang anak yang seharusnya menghabiskan waktunya untuk bermain dan belajar mesti bergelut dengan sinar matahari di siang yang panas .Aku memang tidaklah begitu tahu alasan anak-anak itu mengemis dan mengamen di dalam bus .Namun pada hari jauh sebelumnya aku sempat bertanya pada anak itu tentang pekerjaan orang tuanya .Yang tidak lain hanyalah seorang buruh cuci tetangga -tetangganya .
Sehingga timbul sebuah kesimpulan yang memang belum begitu jelas bahwa ekonomi lah yang melatarbelakangi mereka terjun ke dunia jalanan yang sarat pengaruh negatif dan premanisme.Saya tentu tak perlu menjelaskan lebih jauh mengapa begitu menjamurnya anak-anak jalanan di kota Kediri .Padahal yang kita tahu setiap kota tentu memiliki dinas sosial yang seharusnya mendata dan mencarikan solusi atas masalah tersebut.Dari sini lah saya bertanya -tanya dimanakah peran dinas sosial itu ? Mengapa sampai tidak terdata anak-anak itu dan diberikan beasiswa atau bimbingan ?
Padahal jalanan adalah lahan yang sangat empuk bagi anak-anak yang masih hijau untuk tumbuh dengan perilaku yang buruk .Mengingat pengaruh -pengaruh dari orang -orang jalanan lain yang seringkali liar , rawan minum-minuman keras , narkoba dan juga pelecehan seksual .
Melihat seorang anak jalanan kecil yang wajahnya masih bersih dan polos itu mengingatkanku pada kasus yang menimpa anak-anak jalanan di Jakarta  yang menjadi korban sodomi dan pembunuhan .Selain itu , akibat lain yang ditimbulkan dari terjun ke dunia jalanan : sekolah yang  terlantar , benar-benar membuat hatiku miris .Mengapa bisa terjadi seperti ini.Karena itulah melalui tulisan ini saya ingin para pembaca ikut membantu menyelesaikan masalah ini .Bagaimana agar anak-anak jalanan tersebut bisa di rawat dengan baik , disekolahkan , dan menjalani hari-hari yang layak sebagai seorang anak .Dan yang terpenting menanamkan moral yang baik dan mengajarinya ketrampilan agar bisa bekerja mandiri setelah dewasa nanti.
Melalui tulisan ini pula saya berharap dinas sosial , baik di kota Kediri maupun di kota -kota lain lebih jeli dan proaktif dalam mengatasi masalah anak-anak jalanan .Karena walaubagaimanapun juga mereka adalah tunas bangsa , saudara-saudara kita .Tidakkah kita merasa iba seandainya mereka adalah anak kita atau adik kita ?
Anak-anak tersebut seharusnya di data , dan diarahkan untuk disalurkan ke lembaga yang menangani anak-anak jalanan , atau di sampaikan di panti asuhan ataupun dicarikan orang tua asuh .Karena sangat mungkin mereka terjun ke jalanan karena orang tuanya adalah orang yang kurang mampu .
Karena itulah saudaraku siapapun kita dan dimanapun kita , lihatlah dan cobalah untuk membuka mata dan hati kita . Tidak kah tergerak untuk membantu anak-anak yang masih sangat belia itu , setidaknya kita mencari tahu keberadaan mereka atau rumahnya , mendekati keluarganya dan mencarikan solusi untuk masalah mereka sebagaimana yang saya sampaikan di depan .Bukankah usaha kita untuk menolong mereka itu tidaklah sia-sia ? Sebagaimana yang tertulis dalam hadist :

عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini kita tergerak untuk melihat kenyataan ini , tak perlu kita menunggu peran pemerintah .Pemerintah terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri .Marilah kita bahu membahu untuk membantu anak-anak jalanan .Agar mereka juga bisa mendapatkan kehidupan yang layak sebagaimana yang kita dapatkan .

3 Mei 2011

Jalan Berdebu

Jalan berdebu
Meninggalkan satu lembar kisah
Yang tak terpadamkan api
Terkadang hanyut dalam keheningan
Di kehidupan terpancar oleh pandangan mata

Hidup selalu meninggalkan kenangan
Tentang cinta dan persahabatan
Tentang waktu ketika pernah bertemu
Atau waktu tatkala mesti berpisah


Jalan yang berdebu
Mengingatkanku akan lembar kisah
Tentang sesuatu
Yang kutak tahu
Apakah bisa untuk selamanya
Tentang sesuatu
Yang hanya kembali untuk dikenang

 DAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN MELALUI JUSTBEENPAID


Dunia

Detak jantung berlalu bersama detik waktu
Beriring cerita yang tak terhitung
Terpatri pada lembaran waktu
Usang tersimpan rapi dalam saku baju
Dalam diam seringkali teringat
Akan perjalanan yang menggoreskan senirai kisah
Tentang darah dan air mata yang harus dikorbankan
Tatkala mengharungi dunia

Dunia ......... ,
Yang di dalamnya tersimpan segala kesenangan
Tak juga sepi dari misteri
Tentang rahasia yang di kandungnya
Dunia..........., bagaikan daun yang senantiasa menghijau
Menyilaukan yang melihat
Menenggelamkan yang terjerat
Meski duniapun akan luruh seperti daun

Dan anehnya
Hingga saat ini
Beribu -ribu tahun dunia ada
Tak juga terbebas dari tetesan darah
anak manusia yang rapuh

Dunia .....
Ada apa sebenarnya denganmu
Mengapa begitu mudahnya engkau

tenggelamkan manusia yang menghunimu

2 Mei 2011

TAUTAN JIWA: Sebuah Renungan

TAUTAN JIWA: Sebuah Renungan

Sebuah Renungan

Sebuah Renungan

Segala peristiwa berawal dari pandangan mata
Jilatan api bermula dari setitik bara
Berapa banyak pandangan yang membelah hati
Laksana anak panah yang melesat dari tali
Selama manusia memiliki mata untuk memandang
Memang selama itu pula manusia akan diliputi godaan
Tak lepas dari bahaya yang menghadang
Dunia memang penuh tipuan
Seringkali menghadirkan senang di permulaan
Dan menyisakan penderitaan saat kembali