20 Mar 2011

Berjalan Di Malam Pekat

Menyusuri jalan yang diselimuti kabut tipis itu, kuseperti memasuki lorong-lorong masa silam yang sunyi dan mencekam.Desir angin menggugurkan dedaunan tua di ranting pohon.Menari gemulai di udara sebelum akhirnya tersungkur ke bumi.Menatapnya, ku seolah mendengar hymne kematian sayup-sayup sampai.
Ada keharuan yang terlantun dalam semilir angin ,tatkala kususuri jalanan di bawah sinar rembulan malam itu.Angin yang lembut berhembus mengingatkanku pada masa silam yang enggan menghilang .Dan sekarang selalu menjadi kenangan , menggetarkan hatiku setiap aku menarik nafas.
Jalan itu , jalan yang dalam malam yang larut aku lalui.Meski sepi tapi aku tak sendiri.Rembulan menggantung di atas pucuk bambu yang menari resah tertimpa angin.
Dan setelah jejak-jejak langkahku hilang tersapu angin , aku terkadang berhenti melangkah.Sejenak memandang ke atas , tepat pada rembulan yang terlelap di balik awan .Diam dalam kesendirian.Seringkali membawaku terbang jauh.Menyelinapkan kesadaran akan hari yang panjang , yang pasti akan terjadi dan aku lalui : aqerat .